image3

Otak manusia membutuhkan pasokan oksigen dan nutrisi yang stabil untuk bekerja secara optimal. Ketika kita bergerak—baik itu berjalan kaki di taman, bersepeda santai, atau mengikuti kelas yoga—jantung memompa darah lebih cepat. Aliran darah yang meningkat ini membawa lebih banyak oksigen dan glukosa ke otak, dua “bahan bakar” utama yang membuat neuron tetap aktif.

Studi dari Universitas Harvard menunjukkan bahwa orang dewasa yang rutin melakukan latihan aerobik ringan selama 150 menit per minggu mengalami peningkatan volume hipokampus—bagian otak yang bertanggung jawab atas memori jangka panjang—sebesar 2% dalam setahun. Angka ini mungkin terlihat kecil, tetapi dalam konteks penuaan, itu berarti perlambatan penurunan memori hingga beberapa tahun.

Selain aliran darah, latihan juga memicu pelepasan BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), protein yang sering disebut “pupuk otak”. BDNF membantu sel saraf baru tumbuh dan membentuk koneksi baru, proses yang disebut neurogenesis. Bayangkan otak seperti taman: semakin sering disiram (dengan latihan), semakin subur tanamannya.

Untuk memulai, tak perlu langsung lari maraton. Cukup 10 menit berjalan cepat setiap pagi sudah cukup untuk “menyiram” otak. Tambahkan variasi seperti menaiki tangga kantor atau menari mengikuti lagu favorit di rumah. Yang terpenting adalah konsistensi—otak akan berterima kasih dengan konsentrasi yang lebih baik, mood yang lebih stabil, dan kemampuan belajar yang tetap prima meski usia bertambah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *